Kamis, 25 Desember 2008

ADA APA DENGAN TIMNAS KITA ....?

Perkembangan kemajuan prestasi timnas kita ternyata masih jauh dari apa yang diharapkan. Terhentinya langkah timnas dalam babak semifinal AFF Suzuki Cup kemarin adalah barometer terkini dari prestasi tim sepakbola nasional kita. Jika di tingkat Asia Tenggara saja kita belum mampu berbicara, apalagi yang kita harapkan...? target bisa berprestasi di tingkat Asia, atau menjadi salah satu konstestan Piala Dunia tentunya akan semakin menjauh di angan angan.


Padahal jika dilihat dari kompetisi domestik yang ada , Indonesia adalah salah satu negara yg memiliki kompetisi paling bagus di Asia Tenggara dan paling paling hanya Thailand saja yang memiliki kondisi serupa. Kompetisi setiap tahun selalu bergulir, baik dari level Liga Super ( baru tahun ini ), Divisi Utama, Divisi I, Divisi II dan sampai tingkat pra divisi. Bahkan jika dilihat dari kondisi geografis dan jumlah klub yg ada , Indonesia bisa dikatakan memiliki kompetisi yang terbesar di Asia Tenggara. Dari Sabang sampai Merauke hampir semua daerah di Indonesia memiliki klub sepakbola, sebut saja Persiraja Banda Aceh di ujung barat sampai Persiwa Wamena ataupun Persipura Jaya Pura di ujung timur. Jika di Singapura pertandingan liga hanya ditonton ratusan orang , di Indonesia puluhan ribu orang bisa tumplek blek di stadion untuk menyaksikan tim kesayangannya bertanding. Itu menunjukkan bila antusiasme masyarakat terhadap olah raga ini sangat besar. Pertanyaanya, mengapa semua itu belum cukup untuk membentuk kerangka timnas yang kuat dan disegani di tingkat Internasional ...?


Menurut saya ada dua hal mendasar yang sampai saat ini kontra produktif terhadap kemajuan prestasi timnas kita.


  • Keberadaan pemain asing.

    Keberadaan pemain asing di liga Indonesia memang memberikan warna tersendiri dan berakibat pula terhadap semakin menarik dan ketatnya kompetisi yg berjalan. Disamping itu pemain pemain lokal dapat menyerap dan mengambil contoh dari kelebihan skill yang dimiliki oleh pemain pemain asing . Akan tetapi keberadaan pemain asing juga membawa implikasi yang negatif dan cenderung tidak menguntungkan terhadap perkembangan sepakbola di negeri kita.

    Pemain asing yang beredar di liga Indonesia hampir semuanya adalah pemain yang menjadi starting eleven dan merupakan pilar penting di klubnya masing masing. Mereka didatangkan oleh klub dengan nilai kontrak yang besar karena memang memiliki kualitas diatas rata rata. Sebut saja seperti Hilton Moriera , Aldo Bareto , Julio Lopez, Keith Kayamba Gumbs, Cristian Gonzales, Gaston Castanyo dan Cristiano Lopez, yang masing masing menjadi andalan lini depan Persib Bandung, PSM Makassar, Sriwijaya FC., Persik Kediri, PSIS Semarang dan Pelita Jaya Purwakarta . Kemudian Zah Rahan, Lorenzo Cabanas, Ronald Fangundez, Javier Rocha, Efallah Benson, Ali Khadafi yang masing masing selalu mengisi lini tengah dari Sriwijaya FC, Persib Bandung, Persik Kediri, Persebaya Surabaya, Arema Malang dan PSM Makassar. Serta Patrico Jimenez dan Abanda Herman yang menjadi benteng pertahanan dari PSMS Medan dan Persija Jakarta.

    Pemain pemain lokal khususnya pemain pemain muda tentunya kalah bersaing dan hanya selalu menghiasi bangku cadangan jika setiap timnya bertanding, sehingga kemampuan pemain tersebut tidak terasah , miskin pengalaman dan tidak biasa menghadapi tekanan dalam setiap pertandingan. Akibatnya potensi dan bakat yang dimiliki oleh pemain muda tersebut tidak bisa tergali.

    Kebijakan kuota pemain asing yang kurang tepat dan tujuan jangka pendek masing masing klub yg hanya sekedar bertujuan memburu trofi, menambah keadaan semakin memburuk. Coba bayangkan jika dana yang digunakan untuk menghadirkan pemain asing dimanfaatkan untuk membiayai pembinaan pemain muda, mungkin kita akan memiliki deretan pemain pemain timnas yang muda, berenergi, tangguh dan berkualitas seperti halnya Teratep Winotai, Terasil Dangda , Toanglo dan Suret Sukha yg menjadi motor permainan Thailand yg begitu disegani di piala AFF saat ini. Nama nama seperti Bambang Pamungkas, Budi Sudarsono, Ismed Sofyan, Charis Yulianto, Isnan Ali, Ponaryo Astaman yang permainannya sudah semakin menurun karena usia dan sudah hampir 10 tahun membela timnas mungkin tidak dibutuhkan lagi.

    Jika diringkas, kurang benarnya kebijakan terhadap keberadaan pemain asing di Indonesia saat ini hanya memberikan keuntungan terhadap klub, sebagai contoh tahun lalu sewaktu Sriwijaya FC mampu mendapatkan double winner, starting mereka dihiasi oleh trio penyerang pemain asing ( Obiora, Lenglolo , Gumbs) ditambah gelandang asing dengan visi permainan mengagumkan pada diri Zah Rahan. Sedangkan bagi timnas , keberadaan pemain asing sangat menghambat lahirnya pemain pemain muda berkualitas, regenerasi timnas sangat buruk dan alhasil prestasi akan sulit dicapai bahkan dalam level Asia tenggara sekalipun seperti halnya pada perhelatan AFF Suzuki Cup tahun ini.

  • Faktor Fisik

    Khusus untuk barisan pertahanan dan striker sudah seharusnya jika pemain timnas kita memiliki fisik yang cukup ideal . Karena untuk menghadapi pemain tim lawan yang memikili postur lebih tinggi hal itu sangat membantu. Bagi para pemain belakang , postur yg tinggi akan lebih memudahkan dalam mematahkan serangan terutama dalam menghalau umpan crossing dan bola bola lambung dari lawan. Sedangkan bagi para striker , dia akan lebih mudah untuk memenangkan duel bola bola atas dengan bek lawan. Pada saat melawan Singapura dan Thailand kemarin, kita dapat melihat betapa susahnya kita menembus pertahanan kedua negara ini. Dari segi skill olah bola pemain kita memang tidak kalah kelas dari mereka. Akan tetapi pemain semacam T A Musafri dan Aliyudin tentu akan sulit memenangkan duel dengan pemain belakang berpostur jangkung semacam Daniel Benet dan Baihaki dari Singapura ataupun Suret Shuka dari Thailand yang pernah mencicipi ketatnya liga primer bersama Manchester City. Terbukti kita tidak bisa memasukkan satu golpun kepada Singapura dan Thailand ( skor 1 – 2 melawan Thailand karena gol bunuh diri).

    Selama ini timnas kita memang diisi oleh sederet pemain yg memiliki skill dan olah bola terbaik di negeri ini. Akan tetapi jika postur tidak mendukung, timnas kita tetap akan mengalami kesulitan dalam menggapai prestasi yang diinginkan apalagi jika menghadapi tim tim dari belahan bumi lain ( jazirah Arab, Eropa, Afrika, Amerika dan Australia) yang berperawakan tinggi besar. Saya sendiri punya pengalaman sewaktu aktif bermain sepak bola ( walaupun cuma pertandingan tarkam / antar kampung ). Postur yang tidak ideal seperti saya memang mengalami kesulitan jika berada di posisi striker, dan akhirnya saya bermain agak mundur kebelakang mengisi posisi gelandang.


Apabila kedua hal mendasar diatas dapat di selesaikan, saya yakin kita tidak perlu menunggu lama lagi untuk mendapatkan prestasi yang di persembahkan oleh timnas. Keberadaan pemain asing harus di kelola dan diatur dalam porsi yang tepat sehingga tidak menjadi penghambat dari munculnya bintang bintang muda berbakat di negeri kita. Bintang bintang yang memiliki skill dan fisik yang prima. Karena bagaimanapun dalam sepak bola skill dan fisik ibarat dua sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan. Anda tentu kenal pemain semacam Cristiano Ronaldo, Nistelrooy, Didier Drogba, Steven Gerrard, Frank Lampard dan Zlatan Ibrahimovic. Pemain pemain ini adalah perpaduan antara skill berkualitas dan fisik yang prima.

Rabu, 19 November 2008

SEPAK BOLA / BAL BALAN
















Olah raga ini semua pasti kenal, dan aku yakin semua anak kecil pada masa2 pertumbuhan pernah di beliin mainan berupa bola. Namun akhirnya waktu yg menjawab apakh dia hobi dgn bola apa tidak. Masa kecil yg aku lewati dikampung dari SD - SMU bal balan adalah olahraga yg aku senangi disamping murah meriah…pertama2 aku cuma ngikutin bapak saya tiap sore… main bal balan, dan aku liatin aku juga sedikit ada kemampuan dlm mengolah si kulit bundar pokoknya nggak ngisin ngisini lah……… dari SD aku sudah sering maen kesono kesini sparing sm SD laen atu sekedar tarkam, dan itu tentu saja terus berlanjut ke SMP dan SMU.

Masa SMP aku sudah ikut tim senior klub didesaku, pertandingan antar desa sudah sering aku lewati…. smentara di sekolahan SMPN Bagelen aku juga masuk timnas sekolah..yg di latih pak Narko / guru olah raga.

Ngluruk… / main tandang

Budaya ngluruk itu sangat asik banget, kita rame2 naik truk bertanding ke daerah lain untuk maen bola, biasanya sih kita diundang nanti sebaliknya kita undang klo gak sebaliknya kita yg ngundang dulu. Yg bikin asik klo ditem4 lain tuh byk yg nonton, aplgi byk ceweknya..udh deh mainnya salah tingkah dibergaya gayain sekaligus semangat betambah 2 kali lipat. Dengan kaos tim kebanggaan klo gak warna orange yg kuning lah kaos PS. Bugel, make sepatu bola, kaos kaki sedengkul….udah siap beraksi.

Dibawah ini adalah susunan line up PS Bugel sekitar 1994 - 1999

  1. Kliwon - kiper
  2. Tohar - bek
  3. Purnomo - bek
  4. Toha - bek
  5. Jani - bek
  6. Giyarto/ Kukuh - sayap kanan
  7. Tatok - playmaker
  8. Gendut - playmaker
  9. Aku - sayap kiri
  10. Pendek - Striker
  11. Badeg - striker

Cadangan /pemain lain : p Budi, Toni , Oki, Luki, Sagimin, Yadi, Rus , Ponidin akehhhh meneh

Ya itulah kira2 line upnya walu kadang2 bergantian sam yg laen soalnya kualitasnya sama bagusnya juga…jadi siapa yg fit aja… klo aku pas gk maen pasti langganan wasit. Habisnya selain pak Mansyur regenerasi wasit cuma di aku doang..tapi manfaatny kepake dimana2.

Kalau latihan tiap hari jam 16.30 lah di lap Bugel, sehabis pulang dari sawah…langsung ngacir ke lap…rame2. Nggak peduli lap becek habis ujan nekat aja..bahkan hujan deres aja masih pd nekat….

Yaitulah ….di samping hobi, maen bola juga nambah temen coba kalo bertanding paling gak kn kita nambah temen 11 orang….ya kan…. belum kalau kita diajak nggabung ke klub laen…. .

Pernah ada pengalaman… waktu pas mau ujian SMU hari minggu sebelmunya kita diundang ke daerah wates/ Jogja u bertanding..udah pada siap2 tinggal aku doang tinggal naek truk..eh tiba2 gak boleh ama bapak..” sesuk arep ujian ojo bal balan sik mengko sikile keseleo” wah kecewa banget sudah bayangin namnay ABG teriak2 dlm truk apalgi rutenya lewat depan rumah cewekku. Eh malah gk boleh ya udah lah kesempatan maen masih byk kok.

Adalagi pas ada kompetisi remaja masjid se kec Bagelen, Pas desa Krendetan men sama remaja masjid kediren..aku yg ditunjuk jadi wasit… entah knp aku gk biasanya ngalamun , padahal wasit bal balan paling pantang ngalamun. Waktu itu waktu 90 menit udah lewat sekitar 3 menitan ..eh terjadi gol, Zamroni anak Kediren ngegolin dan akhirnya Krendetan kalah. Ternyata diantara pennton ada yg jeli mengikuti waktu kalau itu sdh lewat, pas saat itu memang gk ada yg protes tapi dikesempatan lain pas ada acara hiburan aku hampir aja dipukulin oleh oknum anak2 Krendetan mempersalahkan keteledoranku..Aku mengakui sih pas saat itu khilaf habis gimana lagi………Akhirnya itu kujadikan pelajaran agar di kedepannya kalau jadi wasit tetp menjaga konsentrasi penuh selama 90 menit.

Kemudian setelah aku merantau ke JKT antara 2000 - 2004 aku masih aktif maen dengan klub di Tambun, anak2 Pulogadung dan juga PS Simarindo / temen kerja. Lama kelamaan yah…. mungkin disamping umur, aku juga gagal mempertahankan kebugaran fisiku. Fisiku makin lama makin drop sampai pernah tipes, mungkin capek kerja dan kuliah kali ya… ditambah mata minusku udah gk ideal lagi u/ maen bola..akhirnya perlahan2 aku menjauhi hobiku maen bola dan sampai saat ini udh gk aktif lagi dan kalupun dipaksain maen lari sebentar aja udh ngoyo banget. Padahal dulu, walau badanku nggak gede tapi fisikku kuat u/ meladeni org bertubuh gede.

Demikian sekelumit bal balan dengan diriku ini, sebenarnya masih byk lagi berjuta pengalmn mengenai olah raga yg satu ini. Walau udh gk aktif maen tapi aku tetep ngikutin acara bola di TV baik liga domestik, liga di negara2 eropa, Champions, Euro, apalagi World Cup.

Senin, 17 November 2008

PAPUA JANGAN MENJADI TIMOR TIMUR KE 2


Apa yg terjadi di Papua saat ini sudah seperti kejadian kejadian sebelumnya pastilah juga mendapat provokasi dari luar dimana dua orang anggota parlemen Inggris Andrew Smith dan Lord Harries yg tentunya berkoordiansi dengan tokoh OPM disana menggagas adanya kaukus parlemen internasional yg ditujukan untuk membantu proses pemisahan Papua dari NKRI. Aspirasi dari dua orang asing ini beserta tokoh tokoh OPM yg ada di Papua tentunya sangat tidak mencerminkan dari seluruh rakyat Papua. Apalagi bila melihat dari ide mereka yg mengusulkan agar diadakan referendum ulang di Papua tentunya sangat tidak masuk akal. Apa yg terjadi di Timor Timor sangatlah berbeda dengan Papua. Seperti kita ketahui proses penggabungan Papua kewilayah NKRI berlangsung sangat demokratis melalui Penentuan Pendapat Rakyat ( PEPERA ) yang mendapat legitimasi dari PBB. Oleh karena itu jangan sekali kali pemerintah memiliki wacana apalagi bersedia menuruti keinginan segelintir orang untuk menggelar referendum ulang di sana.

Pemberlakuan otonomi khusus yg telah dilakukan di Papua adalah merupakan wujud nyata keseriusan pemerintah Indonesia dalam rangka percepatan pembangunan baik disektor ekonomi, pendidikan, kesehatan dan HAM di Papua. Alokasi anggaran yg cukup besar tentunya memang harus dibarengi dengan sumber daya manusia yang bermutu dan jujur agar supaya alokasi dana pembangunan dapat berjalan dengan efektif dan tepat sasaran. Memang kita akui kendala geografis disana sampai saat ini masih mengakibatkan adanya daerah yg belum terjangkau oleh pembangunan.

Pihak pihak dari luar yg selalu memprovokasi Papua saya yakin hanya memiliki motif pengambilan keuntungan baik jangka pendek ataupun jangka panjang. Apalagi kekayaan sumber daya alam di Papua memang terkenal bernilai sangat besar. Pemerintah Indonesia seharusnya bersikap tegas dengan hal hal semacam ini, disamping itu pemerintah harus mampu memberikan informasi secara akurat kepada dunia luar mengenai keseriusan dan perkembangan pembangunan di Papua.

Apapun yg terjadi, permasalahan di Papua yg merupakan bagian utuh dari NKRI harus cepat diselesaikan dan tidak boleh dicampuri oleh kepentingan asing. Perilaku dua orang anggota parlemen Inggris memang sangat melukai dan tentunya harus mendapat tanggapan yg cukup tegas dari pemerintah. Kemudian untuk pergerakan tokoh tokoh OPM beserta anggotanya yg ada di Papua, pemerintah harus dapat menyelesaikan secara persuasif. Namun apabila cara itu tidak berhasil tindakan tegas harus dilakukan karena bagaimanapun segala kegiatan yg bertujuan untuk mengancam keutuhan NKRI tidak boleh dibiarkan demi menjaga keutuhan dan martabat NKRI tercinta sesuai dengan amanat Pancasila dan UUD 1945.

Tulisan saya ini juga dimuat di detik

MENYIKAPI SKB EMPAT MENTERI

















Pemerintah dalam beberapa waktu yang lalu telah mengeluarkan SKB empat menteri tentang penentuan upah buruh yang ditandatangani oleh Erman Suparno sebagai Menaker, Fahmi Idris dari Departemen Perindustrian, Mari Pangestu dari Departemen perdagangan dan Mardiyanto sebagai Mendagri। SKB tersebut menyatakan bahwa penentuan nominal UMR bagi para pekerja hanya dilakukan oleh bipartit ,yakni hanya melibatkan pihak pengusaha dan serikat pekerja / buruh. Tentunya ini merupakan suatu babak baru yang akan berpengaruh terhadap perkembangan perusahaan sebagai pemberi kerja dan taraf hidup buruh sebagai penerima upah. Pemerintah yg selama ini bertindak sebagai “ penengah “ dalam penentuan UMR menurut SKB tersebut sudah tidak dilibatkan lagi.






















Bagi kalangan pengusaha, pemberlakuan SKB ini adalah merupakan angin segar untuk menjaga eksistensi serta perkembangan perusahaan dengan adanya peluang untuk menekan biaya produksi dari sektor pembayaran upah Sementara itu bagi kalangan pekerja atau buruh, SKB ini ditanggapi dengan dingin. Ditengah masih berjalannya peraturan ketenagakerjaan yang masih berpihak kepada kalangan pengusaha, seperti masih diberlakukanya sistem kontrak, outsourcing, dan sebagainya, SKB tersebut tentunya akan semakin mempersempit dan menjauhkan para pekerja untuk mendapatkan suatu taraf kehidupan yang lebih baik. Memang benar, dalam melakukan penentuan besaran UMR , pekerja/ buruh masih dilibatkan. Akan tetapi apakah benar metode ini akan dapat berjalan secara efektif ?.Sebagaimana kita ketahui bahwa selama ini posisi pekerja masih berada di bawah. Kita belum pernah mencapai tingkat “ balance position” antara pihak pengusaha dan pekerja. Masih banyak sekali perusahaan yang belum memiliki serikat pekerja, kalaupun ada, belum tentu serikat tersebut mampu dan berani berbicara untuk menyalurkan aspirasi dalam pencapaian hak hak pekerja. Bahkan tidak sedikit para buruh yang memiliki prinsip “ dari pada nganggur “, mendapat upah berapapun diterima. Hal ini terkait karena masih banyaknya angka pengangguran di Indonesia.


Dengan keadaan seperti itu dikhawatirkan SKB ini akan dianggap sebagai alat legitimasi oleh para pengusaha untuk dapat menerapkan upah yang serendah rendahnya bagi para pekerja/ buruh. Apabila ini terjadi , masa depan para buruh dapat dipastikan semakin tidak menentu. Apalagi ditengah melambungnya biaya hidup selama ini. Kualitas kehidupan para buruh akan menurun. Banyak buruh yang tidak mampu memberikan asupan gizi yg cukup bagi keluarganya, semakin minimnya standar kesehatan , rendahnya tingkat pendidikan, buruknya keadaan lingkungan dan sebagainya.. Kehidupan suatu keluarga dalam tingkatan standar yg rendah tentunya akan menciptakan mutu generasi yang rendah pula. Dan ini secara tidak langsung juga akan berpengaruh terhadap masa depan bangsa ini. Dengan kata lain penetapan SKB ini juga mempertaruhkan masa depan bangsa kita .

Alasan yang selama ini dipakai pemerintah adalah untuk menjaga kelangsungan perusahaan, menghindari pemutusan hubungan kerja dan untuk menumbuhkembangkan iklim investasi. Alasan alasan tersebut memanglah suatu alasan yang bisa di pahami dan masuk akal. Akan tetapi tidak seharusnya semua itu harus dibebankan kepada kalangan pekerja. Itu adalah alasan klasik yg selama ini sering dipakai untuk menggebiri hak hak pekerja . Besaran UMR yang selama ini hasil mediasi dari pemerintah saja belum mampu menciptakan expetasi yg cukup untuk dapat mewujudkan suatu taraf kehidupan yang layak bagi para pekerja. Oleh karena itu, merupakan hal yang wajar bila akhir akhir ini mulai timbul aksi unjuk rasa dari kalangan buruh untuk menentang SKB tersebut. Pemerintah selaku regulator justru kurang peka dan seakan akan tuli melihat kehidupan para buruh yang selama ini masih memprihatinkan.

Kita sebagai kaum pekerja tentunya berharap suatu saat akan terjadi perubahan ke arah yang lebih baik. Pemerintah selaku pengambil kebijakan mampu menciptakan peraturan peraturan yang lebih seimbang antara kepentingan pengusaha dan buruh. Sementara kalangan pengusaha harus dapat menganggap bahwa buruh adalah merupakan mitra kerja, bukan dianggap sebagai sapi perah dan hanya mengedepankan profit perusahaan tanpa diimbangi dengan adanya pemenuhan hak hak pekerja. Dan tentu saja kedua hal diatas harus diimbangi dengan peningkatan kualitas, produktivitas dan profesionalisme para pekerja. Apabila ketiga hal tersebut dapat berjalan secara selaras, saya yakin tidak akan lagi muncul permasalahan permasalahan ketenagakerjaan yang selama ini masih menghantui sebagian besar kaum pekerja/ buruh di Indonesia.

Artikel saya ini juga dimuat di detik.com edisi 17/11/08 ( opini pembaca)

NDOLALAK
















Bagi masyarakat Purworejo saya yakin semuanya sudah mengerti, mengenal dan ada juga yang pernah nonton kesenian Ndolalak. Bahkan konon kesenian ini adalah kesenian asli berasal dari kab Purworejo dan merupakan salah satu warisan budaya yg sangat bernilai bagi masyarakat Purworejo Walaupun Di daerah Yogyakarta bagian barat ( kab Kulonprogo) kesenian ini juga turut berkembang.

Asal mula kesenian ini menurut cerita berawal dari jaman penjajahan Belanda yg mana masyarakat konon sering melihat pasukan Belanda waktu baris berbaris. Gerakan baris berbaris itulah rupanya yg diadopsi oleh masyarakat menjadi suatu gerakan tarian. Pada awalnya tarian Ndolalak dilakukan oleh kaum laki laki dengan busana khas layaknya tentara belanda , baju berpangkat di pundak, ditambah topi yg mirip topi pasukan Belanda dan dipadu dengan celana pendek dengan warna serupa. Namun seiring dengan masuknya era modernisasi kesenian ini rupanya semakin lama semakin tenggelam oleh kemajuan jaman. Oleh karena itu kemudian diadakan suatu perubahan bahwa tarian Ndolalak ini dilakukan oleh penari wanita. Rupanya dengan menampilkan sensualitas ( maaf : wanita memakai celana pendek ), kesenian ini mulai digandrungi lagi oleh masyarakat khususnya kaum laki laki . Bahkan untuk masyarakat golongan tertentu ( agamis ) kesenian ini ditentang karena disamping unsur sensualitasnya tinggi , kesenian ini juga melibatkan mahluk gaib dalam setiap tariannya. Dimana dalam taraf taraf tertentu penari akan kesurupan ( Ndadi ) dan diharuskan makan sesaji untuk menyembuhkannya.

Pada era 1990 an kesenian ini benar benar menjadi hiburan favorit masyarakat Purworejo. Saya sendiri yang waktu itu masih berstatus pelajar kalau ada pagelaran ndolalak saya usahakan nonton walaupun terkadang jauh jaraknya. Banyak temen temen SMU saya ( cewek ) menajadi penari Ndolalak, yg paling aku ingat Badriyah dari desa Bubutan dan Kusmiatun dari Mlaran. Kedua temenku ini memang terkenal dengan kecantikannya , bayangkan bila memakai celana di atas paha ditambah dengan gemulai tariannya hemmm……saya pastikan semua kaum laki laki akan terhanyut dibuatnya. Ha… ha…. kalau seusia saya mungkin wajar ya waktu itu, yg aku herankan banyak yg sudah punya cucu masih melotot melihat tarian ini.

Ya.. itulah ditengah pro kontra yang ada , saya sebagai penggemar seni mengarap agar kesenian ini dapat tetap eksis dan dijaga kelestariannya oleh masayarakat Purworejo. Bahkan aku sangat ingin terlibat langsung dalam kesenian ini walaupun cuma sebagai vokal atau nabuh bedug. Tapi sayang kehidupanku saat ini tidak memungkinkan untuk itu. Oya… tarian ini diiringi oleh musik semacam rebana ditambah drum sederhana yg dilengkapi dengan bedug sebagai ciri khasnya. Lagu lagu yg didendangkan umumya syair syair yg berisi nasehat nasehat atau juga berujud sajak.

Aku masih ingat sedikit neh syair pembukanya :

Saya cari manis kembang molati,

saya cari manis kembang molati,

molati juga wong manis kepada saya.

bla bla bla…

MANTHOUS

Bagi para penggemar campursari tentunya pasti mengenal Manthous, beliau adalah salah seorang pioner kesenian campursari. Irama gendhing jawa yg terkenal lembut dengan intonasi yang lambat oleh Manthous dimodifikasi dengan ditambah beberapa alat musik masa kini seperti piano dan drum sehingga menghasilkan irama gendhing jawa yg lebih modern dan lebih akrab ditelinga masyarakat masa kini khususnya bagi generasi muda.


Upomo sliramu sekar melati
Aku kumbang nyidam sari
Upomo sliramu margi wong manis
Aku kang bakal nglewati

Sineksen lintange luku semono
Janji prasetyaning ati
Tansah kumantil ning netro rinoso
Roso rasaning ndriyo

Midero sak jagat royo
Kalingono wukir lan samudro
Nora lilang memanise aduh
Dadi ati selawase

Nalika niro ing ndalu atiku
Tansah lamlamen sliramu
Nganti mati ora bakal lali
Lha gae lintange mlaku ......

Itulah kira kira syair syair indah bowo nyidam sari salah satu karya dari Manthous yang sangat familiar di telinga masyarakat terutama para pecinta campursari. Masih banyak lagu lagu lain yang beliau ciptakan yang mampu menjadi hiburan tersendiri bagi masyarakat pencinta campursari.

Rabu, 15 Oktober 2008

Hukum Pygmalion - Hukum Berpikir Positif

Pygmalion adalah seorang pemuda yang berbakat seni memahat. Ia sungguh
piawai dalam memahat patung. Karya ukiran tangannya sungguh bagus.Tetapi
bukan kecakapannya itu menjadikan ia dikenal dan disenangi teman dan
tetangganya.

Pygmalion dikenal sebagai orang yang suka berpikiran positif. Ia memandang
segala sesuatu dari sudut yang baik.

* Apabila lapangan di tengah kota becek, orang-orang mengomel. Tetapi
Pygmalion berkata, 'Untunglah, lapangan yang lain tidak sebecek ini.'

* Ketika ada seorang pembeli patung ngotot menawar-nawar harga,
kawan-kawan Pygmalion berbisik, 'Kikir betul orang itu.'

* Tetapi Pygmalion berkata, 'Mungkin orang itu perlu mengeluarkan uang
untuk urusan lain yang lebih perlu'.

* Ketika anak-anak mencuri apel dikebunnya, Pygmalion tidak mengumpat. Ia
malah merasa iba, 'Kasihan, anak-anak itu kurang mendapat pendidikan dan
makanan yang cukup di rumahnya.'

Itulah pola pandang Pygmalion. Ia tidak melihat suatu keadaan dari segi
buruk, melainkan justru dari segi baik. Ia tidak pernah berpikir buruk
tentang orang lain; sebaliknya, ia mencoba membayangkan hal-hal baik
dibalik perbuatan buruk orang lain.

Pada suatu hari Pygmalion mengukir sebuah patung wanita dari kayu yang
sangat halus. Patung itu berukuran manusia sungguhan. Ketika sudah
rampung, patung itu tampak seperti manusia betul. Wajah patung itu
tersenyum manis menawan, tubuhnya elok menarik.

Kawan-kawan Pygmalion berkata, 'Ah,sebagus- bagusnya patung, itu cuma
patung, bukan isterimu.'

Tetapi Pygmalion memperlakukan patung itu sebagai manusia betul.
Berkali-kali patung itu ditatapnya dan dielusnya.

Para dewa yang ada di Gunung Olympus memperhatikan dan menghargai sikap
Pygmalion, lalu mereka memutuskan untuk memberi anugerah kepada Pygmalion,
yaitu mengubah patung itu menjadi manusia betul. Begitulah, Pygmalion
hidup berbahagia dengan isterinya itu yang konon adalah wanita tercantik
di seluruh negeri Yunani.

Nama Pygmalion dikenang hingga kini untuk mengambarkan dampak pola
berpikir yang positif. Kalau kita berpikir positif tentang suatu keadaan
atau seseorang, seringkali hasilnya betul-betul menjadi positif.

Misalnya,

* Jika kita bersikap ramah terhadap seseorang, maka orang itupun akan
menjadi ramah terhadap kita.

* Jika kita memperlakukan anak kita sebagai anak yang cerdas, akhirnya dia
betul-betul menjadi cerdas.

* Jika kita yakin bahwa upaya kita akan berhasil, besar sekali kemungkinan
upaya dapat merupakan separuh keberhasilan.

Dampak pola berpikir positif itu disebut dampak Pygmalion.

Pikiran kita memang seringkali mempunyai dampak fulfilling prophecy atau
ramalan tergenapi, baik positif maupun negatif.

Kalau kita menganggap tetangga kita judes sehingga kita tidak mau bergaul
dengan dia, maka akhirnya dia betul-betul menjadi judes.

* Kalau kita mencurigai dan menganggap anak kita tidak jujur, akhirnya ia
betul-betul menjadi tidak jujur.

* Kalau kita sudah putus asa dan merasa tidak sanggup pada awal suatu
usaha, besar sekali kemungkinannya kita betul-betul akan gagal.

Pola pikir Pygmalion adalah berpikir, menduga dan berharap hanya yang baik
tentang suatu keadaan atau seseorang. Bayangkan, bagaimana besar dampaknya
bila kita berpola pikir positif seperti itu. Kita tidak akan berprasangka
buruk tentang orang lain.

Kita tidak menggunjingkan desas-desus yang jelek tentang orang lain. Kita
tidak menduga-duga yang jahat tentang orang lain.

Kalau kita berpikir buruk tentang orang lain, selalu ada saja bahan untuk
menduga hal-hal yang buruk. Jika ada seorang kawan memberi hadiah kepada
kita, jelas itu adalah perbuatan baik. Tetapi jika kita berpikir
buruk,kita akan menjadi curiga, 'Barangkali ia sedang mencoba membujuk,'
atau kita mengomel, 'Ah, hadiahnya cuma barang murah.' Yang rugi dari pola
pikir seperti itu adalah diri kita sendiri.Kita menjadi mudah curiga. Kita
menjadi tidak bahagia.

Sebaliknya, kalau kita berpikir positif, kita akan menikmati hadiah itu
dengan rasa gembira dan syukur, 'Ia begitu murah hati. Walaupun ia sibuk,
ia ingat untuk memberi kepada kita.'

Warna hidup memang tergantung dari warna kaca mata yang kita pakai.

* Kalau kita memakai kaca mata kelabu, segala sesuatu akan tampak kelabu.
Hidup menjadi kelabu dan suram. Tetapi kalau kita memakai kaca mata yang
terang, segala sesuatu akan tampak cerah. Kaca mata yang berprasangka atau
benci akan menjadikan hidup kita penuh rasa curiga dan dendam. Tetapi kaca
mata yang damai akan menjadikan hidup kita damai.

Hidup akan menjadi baik kalau kita memandangnya dari segi yang baik.
Berpikir baik tentang diri sendiri. Berpikir baik tentang orang lain.
Berpikir baik tentang keadaan. Berpikir baik tentang Tuhan.

Dampak berpikir baik seperti itu akan kita rasakan. Keluarga menjadi
hangat. Kawan menjadi bisa dipercaya. Tetangga menjadi akrab. Pekerjaan
menjadi menyenangkan. Dunia menjadi ramah. Hidup menjadi indah. Seperti
Pygmalion, begitulah.

MAKE SURE YOU ARE PYGMALION and the world will be filled with positive
people ........ ....how nice!!!

diambil dari sebuah sumber